0271724427
kelurahanmanahan11@gmail.com

22-07-2025

WIB

Tentang Kami

Kelurahan Manahan 

Jam Pelayanan 

Senin - Kamis : 07.30 - 16.30 WIB
Jum'at : 07.30 - 14.30 WIB

No Telp                    WA

(0271) 724427        085124988919    

Alamat 

Jl. Manyar I No. 2 RT 02 RW 07, Manahan, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta JAwa Tengah 57139

Email

kelurahanmanahan11@gmail.com


Nama Kelurahan Manahan memiliki asosiasi sederhana dengan Ki Ageng Pemanahan. Ki Ageng Pemanahan adalah orang biasa, anak Ki Ageng Henis dan cucu Ki Ageng Selo, tokoh ulama besar dari kabupaten Grobogan. Menurut legenda, Ki Ageng Pemanahan mendapatkan wahyu dari minum kelapa muda yang bertuah sehingga dapat menurunkan raja-raja di Jawa. Awalnya Ki Ageng Pemanahan menaklukkan Aryo Penangsang, Bupati Jipang yang memberontak pada Sultan Pajang di tahun 1549. Atas jasanya itu ia dihadiahi tanah di Hutan Mentaok yang merupakan wilayah kerajaan Mataram Lama yang runtuh di tahun 929 dan kemudian menjadi hutan lebat. Pada tahun 1577 Ki Ageng Pemanahan membangun desa Mataram dengan padepokannya di Kota Gede dan menjadi penguasa daerah perdikan tersebut yang masih setia pada Sultan Pajang. Pada tahun 1584, Ki Ageng Pemanahan meninggal dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Kota Gede. Kemudian Sultan Pajang mengangkat anak Ki Ageng Pemanahan bernama Sutowijoyo sebagai penguasa baru di Mataram. Pada kemudian hari Sutowijoyo menjadi Raja Mataram Islam yg pertama dan bernama Panembahan Senopati.


Sejarah bercampur legenda itu tidak menyebut kawasan “Manahan” sebagai padepokan Ki Ageng Pemanahan. Walaupun letaknya hanya beberapa kilometer dari Pajang, namun kemungkinan kawasan itu masih berupa hutan lebat. Menurut sejarah kraton Pajang pindah ke Kota Gede, kemudian ke Kartasura dan akhirnya ke Surakarta. Setelah perjanjian  Giyanti tahun 1755 terbentuk Kraton Kasunanan di Surakarta dan Kraton Kasultanan di Yogyakarta sehingga sekarang. Yang lebih mungkin terjadi adalah bahwa kata “Manahan” terkait pada zaman yang lebih baru setelah perjanjian Giyanti tersebut, ketika kraton Surakarta berkembang di zaman Paku Buwono III dan Paku Buwono IV menjelang akhir abad 18. Dapat diduga kata itu berasal dari penyebutan sebuah tanah lapang tempat olahraga “memanah”. Sangat boleh jadi awal kegiatan di Manahan itu dahulu adalah belajar memanah, yang termasuk kesenangan olah ketangkasan tradisional.  Seperti diketahui dalam  mitologi Jawa panah adalah “gaman” (alat perang)  yang merupakan “pusaka” (benda bertuah) yang disandang oleh para “satria”(orang yang bermartabat).

Berdasarkan Keputusan Walikota Surakarta Nomor. 146.3 / 12.2 Tahun 2020 wilayah administrasi Kecamatan Banjarsari terbagi menjadi 15 (lima belas) Kelurahan dengan uraian dan peta batas wilayah administrasi antar Kelurahan sebagaimana tercantum dalam lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Walikota ini. Manahan secara Geografis Berada antara 110°51’11.17″ sampai 110°45’13.90″ bujur Timur dan   7°27’45.04″ sampai   7°40’4.86″ Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.51 km2. Manahan dikelilingi Sebelah Utara Kelurahan Sumber, Sebelah Selatan Kelurahan Purwosari Sebelah Barat Kelurahan Kerten dan Sebelah Timur Kelurahan Mangkubumen.



Daftar Informasi